KEBERADAAN SASTRA ‘HANYA’ UNTUK MENDUKUNG
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KURIKULUM 2013
(Sebuah Telaah Materi Teks Cerita Pendek dalam
Buku Bahasa
Indonesia, Ekspresi Diri dan Akademik untuk
Kelas XI SMA, Semester 1)
Elfi Mariatul Mahmuda
Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 3
Lumajang, email ningelfi@gmail.com
ABSTRAK
Sejak Kurikulum 2013
diberlakukan pembelajaran bahasa Indonesia menerapkan pendekatan saintifik. Di
samping itu bahasa Indonesia pun diajarkan dengan berbasis teks. Pada jenjang SMA ada tiga teks
bermateri sastra dari 15 yang di ajarkan, yaitu cerita pendek, teks pantun, dan
teks cerita fiksi dalam novel. Ketiga
teks sastra itu dipelajari berdasarkan struktur teks dan kaidah kebahasaannya. Dengan
demikian tidak ada lagi pembelajaran khusus sastra karena materi ini menjadi
bagian mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ini berarti teks-teks sastra itu ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan berbahasa bukan terhadap sastra. Bahasa sastra dengan nonsastra
memiliki perbedaan sehingga dalam pembelajarannya pun akan memiliki strategi
yang berbeda pula. Ini sebuah fenomena yang menarik karena dalam Kurikulum 2013
semua mata pelajaran menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajarannya. Dengan
pendekatan kualitatif peneliti mengkaji bagaimana bahan pembelajaran sastra
khususnya teks cerita pendek dijabarkan dalam buku berbasis Kurikulum 2013 diterbitkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, berjudul Bahasa Indonesia, Ekspresi Diri dan Akademik
untuk SMA, Kelas XI Semester 1. Dengan menelaah materi teks sastra pada
buku ini, akan diperoleh alternatif pembelajaran sastra khususnya teks cerita
pendek di SMA.
Kata
kunci: kurikulum 2013, pendekatan saintifik, pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks, sastra,
cerpen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar