Entri Populer

Selasa, 27 September 2011

SYAIR KELOPAK MAWAR


Daun-daun terkapar kekuningan,
Bunga mawar menggigil kedinginan,
Tergores koyak rangkaian kelopak mekar,
Gemerisik angin memerihkan sukma yang nanar,
Patahkan ranting-ranting harapan satu demi satu
Bibirmu pun terkatup kelu merasai bekunya hati,
Jiwamu tanpa rasa, senyummu hampa,
Tatkala tangismu mengurai sepi, air matamu menjadi mahkota tepian duka,
Wahai sang Pujangga Semeru, kenapa kau biarkan hatimu membongkah batu?
Petiklah dawai kecapimu,
Iringi senandung prenjak menyambut fajar pagi,
Aku tahu ceruk hatimu memendam serpihan kaca retak,
Tapi, biarkan benang-benang sutera embun pagi merajut luka hati abadimu,
Lanjutkan hidupmu,
Kau kuat menghadapi tiupan badai,
Kau adalah Icarus yang tetap terbang dengan sayap lilin melelehmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar